Sabtu, 21 Februari 2009

Proses Terciptanya Manusia

Asal Manusia

I. ASAL MANUSIA DAN PROSES TERBENTUKNYA JANIN
Manusia diciptakan oleh Alloh dari saripati tanah, kemudian tanah tersebut dijadikan air mani (sperma) yang ada pada seorang laki-laki, setelah terjadi persemaian antara sperma (dari seorang laki-laki) dengan indung telur (dari seorang perempuan), maka selanjutnya terjadilah pembuahan didalam rahim seorang perempuan, kemudian menjadi janin yang tumbuh berkembang didalamnya hingga akhirnya menjadi manusia sempurna. Dalam hal ini Alloh berfirman:

"Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari saripati (yang berasal) dari tanah. Kemudian saripati itu kami jadikan air mani (yang disimpan) didalam tempat yang kokoh (yakni rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segenggam daging, dan segenggam daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan itu sebagai makhluk (yang berbentuk) lain. Maka maha suci Alloh, sebaik-baik pencipta. (Qs. 23, al-mukminun: 12-14)".

Proses terjadinya manusia merupakan peristiwa yang sangat menakjubkan, sebagai tanda keagungan sang pencipta. Bermula dari ujud (benda) yang tak bernilai (sperma) lalu secara bertahap berubah menjadi janin (embrio), kemudian tumbuh menjadi segumpal darah hingga menjadi segenggam daging, selanjutnya tumbuh menjadi tulang belulang yang terbungkus oleh daging, hingga akhirnya sempurna dan lengkap dengan anggota badan yang tersusun rapi dan rumitm, bahkan dilengkapi dengan akal pikiran, akal budi dan perasaan.
Semua proses tersebut terjadi dengan kuasa Alloh SWT. Tanpa kita minta atau kita pesankan sebelumnya. Sebagai ungkapan atas peristiwa yang menakjubkan itu, ketiga ayat tersebut diakhiri dengan kalimat yang mengagungkan Alloh Ta’ala:

"Maka maha agung lagi maha luhur Alloh, sebaik-baik pencipta dan penentu".

Mengenai terjadinya janin hingga menjadi manusia yang sempurna. Rosululloh SAW. Menyatakan proses yang terjadi pada kandungan dalam rahim, juga ditentukan kepastian (takdir) hidupnya, baik yang berkaitan dengan rezeqi, masa hidup (ajal) hingga prilakunya nanti di dunia. Semuanya telah ditetapkan didalam rahim sebelum manusia dilahirkan.
Dalam suatu kisah diceritakan: Seorang penulis wahyu didekte oleh Nabi SAW. Dari awal ayat-ayat diatas, maka satu persatu kata dan kalimat ditulisnya. Penulis ini memahami dan terkesan betul dari kata perkata dan muatan ayat yang mengagumkan. Dengan dibarengi daya penalaran yang tajam, perasaan yang peka dan sentuhan keagungan Alloh, maka sebelum kalimat akhir dari tiga ayat itu didektekan, sipenulis ini dengan penuh kekaguman meluapkan kalimat akhir tersebut.
Nabi-pun dengan serta merta menyatakan: “itu lanjutannya. Teruskan, tulis..!”. tetapi penulis ini berbangga yang berlebihan, hingga ia keluar dari hadirat nabi, berucap: “aku mendapatkan wahyu, sebagaimana Muhammad ..!”. walhasil penulis ini murtad bahkan menyatakan dirinya sebagai nabi (mutanabbi).
Dari ayah Abd. Al-Rahman, yaitu Abdulloh bin Mas’ud ra. Dia berkata: Rosululloh SAW._sebagai manusia yang benar dan dibenarkan- bersabda: Sungguh seorang dari kalian dihimpun air mani (penciptaan)Nya didalam perut ibunya selama empat puluh hari sebagai sperma, lalu empat puluh hari kemudian berwujud segumpal darah, lalu berwujud sekerat daging selama empat puluh hari, kemudian malaikat (petugas ruh) diutus, maka ditiupkan ruh padanya (setelah usia kandungan seratus duapuluh hari), dan malaikat itu diperintah untuk mencatat empat ketentuan ditentukan rizqinya, ajal (masa hidup) nya, perilaku-perilakunya, dan sebagai 0rang yang celaka atau orang yang beruntung. Demi Alloh, yang tiada tuhan selain Dia, sungguh seorang dari kalian akan selalu berbuat perbuatan penduduk syurga, hingga seukur sehasta antar ia dan syurga, lalu ia didahului ketentuan (yang tertulis ketika ia didalam perut ibu) maka ia berbuat perbuatan penduduk neraka, maka masuklah ia kedalam neraka. Dan sungguh seorang dari kalian selalu berbuat perbuatan penduduk neraka, hinnga antara ia dan neraka seukur sehasta, lalu ia (menjelang kematian) didahului ketentuan takdir maka ia berbuat perbuatan penduduk syurga, maka masuklah ia kedalam syurga. (Hr. Al-Bukhori dan Muslim).
Fase-fase manusia yang paling penting dan genting adalah tiga hari, yaitu saat dilahirkan, saat dicabut nyawanya (meninggal) dan saat dibangkitkan kembali dari alam kubur. Hal ini sebagaimana yang difirmankan oleh Alloh Ta’ala dalam surat maryam:

"Keselamatan atas dirinya (Yahya as) pada hari ia dilahirkan, pada hari ia meninggal, dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali (dari alam kubur). (Qs. 19. Maryam:15)".

"Dan keselamatan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa as.) pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali (dari alam kubur). (Qs. 19 Maryam: 33).
Oleh karena itu, seyogyanya kita senantiasa memohon kepada Alloh agar diselamatkan dari lirikan dan sentuhan setan pada hari kelahiran, pada hari kematian supaya selamat dari tercabut iman dan himpitan kubur, dan pada hari kebangkitan supaya selamat dari siksa dan murka Alloh".


II. MASA KEHAMILAN
A. NGAPATI (NGUPATI)
Saat janin (embrio) berusia 120 hari (4 bulan) dimulailah kehidupan dengan ruh, dan saat inilah ditentukan bagaimana ia berkehidupan selanjutnya, di dunia sampai di akhirat: “..ditentukan rizqinya, ajalnya, langkah-langkah prilakunya, dan sebagai orang yang celaka atau orang yang beruntung”.
Maka menyongsong penentuan ini, hendaklah diadakan upacara ngapati (ngupati) yaitu berdo’a (sebagai sikap bersyukur, ketundukan dan kepasrahan); mengajukan permohonan kepada Alloh agar nanti anak lahir sebagai manusia yang utuh sempurna, yang sehat, yang dianugrahi rizqi yang baik dan lapang, berumur panjang yang penuh dengan nilai-nilai ibadah, beruntung di dunia dan di akhirat. Begitu pula hendaklah bersedekah. Kita ketahui bahwa do’a dan sedekah adalah dua kekuatan yang bisa menembus takdir.
Adalah indah sekali suatu tradisi yang disebut ngupati atau ngapati pada bulan ke empat sebagai upacara dengan meminta kepada sejumlah orang untuk berdo’a dan mendo’akan, juga disana ada bentuk sedekah. Tetapi sebagai langkah tidak bijak ketika kita mengada-adakan sedekah dalam keadaan tidak berkemampuan. Sedekah yang paling baik adalah ketika kita berkondisi sehat, terdorong kebakhilan dan berharap hidup panjang (yang penuh dengan kebutuhan dan keinginan).
Berikut ini do’a untuk janin yang dapat dibaca pad saat acara ngapati:

"Ya Alloh… hendaklah engkau menjaga janin yang bersemayam didalam perut…. (disebutkan nama ibu), hendaklah engkau menjadikan janin ini sebagai keturunan yang baik, dan hendaklah engkau menjadikannya sebagai anak yang sholeh, yang sehat, selamat , sentosa, berakal sehat, cerdas, pandai, yang pelaku (mengamalkan ilmunya), yang beruntung, yang dianugrahi rizqi lapang, yang terbimbing pada prilaku-prilaku baik, yang kaya, yang dermawan, yang berkunjung kedua negri haram (makah dan madinah) untuk menunaikan dua bentuk ibadah (haji dan umroh), dan yang berbakti kepada dua orang tua. Ya Alloh… baguskanlah ia dalam bentuk rupa dan akhlak, dan baguskanlah suaranya untuk membaca al-qur’an al-karim dan hadist-hadist nabi. Demikian (kami berdo’a) dengan memanjatkan kedudukan nabimu Muhammad SAW. Ya Alloh… hendaklah engkau membimbing anak ini untuk mematuhimu dan mengabdi kepadamu dengan baik.
Ya Alloh… hendaklah engkau mempermudah kelahiran janin ini dan hendaklah engkau rezeqikan kepadanya pula kepada ibu bapaknya keselamatan, keberuntungan, kesejahteraan, kesahidan dan berakhir baik (husnul khotimah). Wahai Tuhan kami, anugrahkanlah kami beristri dan berketurunan yang menyejukkan hati, dan jadikanlah kami sebagai imam kaum bertaqwa".


B. MITONI (TINGKEPAN)
Setelah kehamilan berusia sekitar 7 bulan, yaitu ketika kandungan dirasakan sudah berbobot dan berbeban, maka diadakan lagi upacara yang disebut mitani atau tingkepan. Dalam upacara mitoni (tingkepan) ini disamping bersedekah juga diisi pembacaan do'a, dengan harapan si bayi dalam kandungan diberikan keselamatan serta ditakdirkan selalu dalam kebaikan kelak di dunia. Dalam hal ini Alloh Ta'ala berfirman:

"Dialah yang menciptkan kalian dari seorang Adam, dan dari padanya Dia mencipkan istrinya (Hawa) untuk merasakan senang bersamanya. Setelah disetubuhi maka sang istri mengandung kandungan yang ringan, maka dia meneruskan demikian (merasa ringan). Kemudian ketika dia merasakan kandungan berbobot berat, maka berdua (Adam dan Hawa) memohon kepada Alloh, Tuhan mereka, seraya berkata: " sungguh jika engkau memberi kami anak yang utuh, tentulah kami termasuk orang-orang yang lebih bersyukur"". (Qs.7 Al-A'rof: 189).

Berikut ini bacaan dan do'a yang dibaca dalam upacara mitoni:

"Kepada hadirat nabi yang terpilih, Muhammad SAW. Keluarga dan para sahabatnya semua bagi mereka al-fatihah…."

"Kemudian kepada arwah semua para Nabi dan Rosul, para syuhada', orang-orang sholeh, para wali, para ahli tafsir, para ahli hadist, para ulama', para mushonif, khususnya junjungan kita yang mulia para pejuang perang badar yang ridho Alloh bagi mereka dari kaum muhajirin dan ansor, dan khususnya Syekh Abdul Qodir al-Jailani, bagi merekalal-fatihah…"

"Ya Alloh… sampaikanlah harapan kami, selamatkanlah urusan-urusan kami, penuhilah hajat kebutuhan kami dan jadikanlah manfaat ilmu kami dengan berkah surat al-fatihah…"

Setelah itu bacalah surat al-ikhlas 7x, surat al-falak 1x, surat an-naas 1x, surat al-fatihah 1x, dan ayat kursy 3x. kemudian dilanjutkan dengan do'a berikut:

"Ya Alloh…selamatkanlah kami dari bencana dunia dan adzab akhirat, petaka dan keburukan keduanya(dunia dan akhirat, sungguh engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Alloh… sejahterakan janinnya, selamatkanlah kandungan didalam kandungan perutnya dari segala sesuatu yang tidak kami harapkan dan kami hawatirkan. Kesejahteraan terlimpah kepada nuh di seluruh alam. Sungguh demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Ya Alloh.. sungguh kami memohon kepadamu dengan kepangkatan pemimpin kami Muhammad SAW. Hendaklah engkau menganugrahkan sholawat kepada beliau dan selamatkanlah janin ini dari bahaya, sakit, penyakit dan juga dari jin ummi muldin, dengan rohmatmu wahai tuhan yang paling pengasih diantara para pengasih. Wahai Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyejuk hati, dan jadikanlah kami sebagai imam kaum bertaqwa".

C. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT HAMIL
Seorang perempuan yang sedang hamil sebaiknya menjauhi makanan kacang-kacangan, makanan yang panas, makanan yang rasanya pahit, makanan kelas rendah dan makanan campur-campur. Makanan yang sangat baik untuk dikonsumsi adalah jambu biji (terutama dibulan ketiga dan keempat), dan sebagai konsumsi harian adalah daging ayam, buah delima, buah apel manis dll. Baik juga mengunyah kemenyan arab (musthaka atau luban) yang mana dengan mengkonsumsi kemenyan arab ini akan dapat menambah kecerdasan anak, mempertajam daya ingat, menghilangkan sifat pelupa dan menghentikan lender. Sedangkan jambu biji menyebabkan bayi/anak rupawan (Qurrah al-Uyun, 42).
Pada bulan-bulan yang akhir saat menunggu kelahiran---disamping menjaga kesehatan—sebaiknya senantiasa mengerjakan sholat hajat dan membaca al-qur'an, surat lukman, surat maryam, dan surat-surat yang lain, dan memperbanyak do'a berikut:

"Aku memohon perlindungan – untuk kandungan/anak ini—kepada Alloh yang Maha Esa lagi sebagai tempat meminta, dari kejahatan setiap orang yang dengki".

D. BERDO'A UNTUK JANIN
Dalam menghadapi proses kelahiran bayi, yang kita rasakan adalah berharap-harap cemas, karena kelahiran merupakan suatu keajaiban, disamping sebagai bagian kehidupan yang penting dan telah ditakdirkan oleh karena itu bacalah surat maryam, dengan maksud tabarukan (mengharap berkah) kepada para nabi sebagaimana kisah mereka (yang dituturkan dalam surat maryam) dan berharap anugrah, keajaiban dan rahmat dari Alloh, sebagiamana dahulu maryam melahirkan Isa as. Dengan penuh keajaiban keagungan Alloh Ta'ala.
Lalu bacalah do'a untuk janin (juga untuk anak) berikut ini:

"Ya Alloh… yang memberkahi, berkahilah kami dalam umur, rizqi, agama, dan duniawi dan anak-anak kami. Ya Alloh… wahai Tuhan yang menjaga, jagalah anak… (sebutkan nama ibunya) selama ia didalam perut ibunya dan sehatkan ia bersama ibunya. Engkau adalah penyembuh, tiada penyembuhan selain penyembuhanmu, dan janganlah engkau takdirkan ia sakit dan terhalang dari rahmatmu. Ya Alloh… bentuklah janin ini didalam perut ibunya sebagai bentuk yang bagus, yang indah lagi sempurna dan teguhkanlah harinya dalam beriman kepadamu dan kepada rosulmu, di dunia dan di akhirat. Wahai Tuhan yang membalik-balikkan hati, teguhkanlah hati kami didalam agamamu. Ya Alloh.. terimalah do'a kami, sebagaimana engkau menerima do'a nabimu Muhammad SAW. Semoga Alloh mengampuni kami dan mereka, dengan rahmatmu wahai Tuhan yang paling penyayang diantara para penyayang".

"Ya Alloh… jagalah anak… (sebutkan nama ayah) didalam perut istrinya dan sembuhkanlah ia, engkau adalah penyembuh, dimana tiada penyembuhan selain penyembuhanmu, dengan penyembuhan segera yang tidak meninggalkan kesakitan dan penyakit. Engkau adalah sebaik-baik tempat meminta. Ya Alloh…bentuklah janin itu dengan bentuk yang baik lagi indah, teguhkanlah hatinya dalam beriman kepada-Mu dan rosul-Mu. Ya Alloh… keluarkanlah ia diwaktu kelahirannya dengan mudah dan selamat serta tidak mengalami kesulitan, dan dengan anak ini jadikanlah aku sebagai orang yang bermanfaat di dunia dan di akhirat. Amiin. Kabulkanlah do'ku sebagaimana engkau mengabulkan do'a nabi kita Muhammad SAW. Ya Alloh… jagalah anak yang engkau keluarkan dari alam kegelapan ke alam nyata ini, jadikan ia sebagai anak yang sholeh, yang sehat, yang sempurna, yang lemah lembut, yang cerdas yang pandai yang beramal yang diberkahi dan yang menjaga perkataanmu yang mulia. Ya Alloh… panjangkanlah umurnya, sehatkanlah tubuhnya, baguskanlah peranggainya, fasihkanlah lisannya, dan baguskanlah suaranya untuk membaca Al-Qur'an al-karim dan hadist-hadist nabi, dengan kepangkatan nabi Muhammad SAW. Pemimpin kami Muhammad SAW. Segala puji bagi Alloh, Tuhan sekalian alam".

E. MENJELANG KELAHIRAN
Pada saat mendekati kelahiran yaitu ketika si ibu merasakan kesakitan (talq) yang bersifat sementara sebagai tanda hendak melahirkan. Maka bacakanlah bacaan-bacaan berikut ini didekat si ibu yang akan melahirkan:

"Alloh tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluknya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaannya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at disisi Alloh tanpa idzin-Nya. Alloh mengetahui apa yang ada dihadapan mereka dihadapan mereka dan dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Alloh melainkan apa yang dikehendakinya. Kursy Alloh meliputi langit dan bumi dan alloh tidak merasa berat memelihara keduanya dan Alloh Maha Luhur lagi Maha besar".
(Qs. 2. Al-baqoroh: 255).

"Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Alloh yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam Dia bersemayam diatas arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakannya pula matahari, bulan dan bintang-bintang masing-masing tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Alloh Maha suci Tuhan semesta alam". (Qs. 7, al-A'raf: 54).

"Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan perempuan-perempuan tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki". (Qs. 113, al-falaq. 1-5).

"Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah;" aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia, raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi, yang membisikan kejahatan kedalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia". (QS. 114, an-naas. 1-6)

Dan hendaklah memperbanyak bacaan berikut:

"Tiada Tuhan selain Alloh yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tiada Tuhan selain Alloh, Tuhan penguasa arsy yang agung. Tiada Tuhan selain Alloh, penguasa tujuh langit dan penguasa arsy yang mulia".

Bila dikhawatirkan atau mengalami kesulitan dalam melahirkan, maka bacakanlah bacaan berikut (di dekat atau kejauhan, dengan air atau tanpa sesuatu) dengan jumlah bacaan tidak dibatasi, yaitu:

"Hannah telah melahirkan Maryam, dan Maryam melahirkan Isa as.
Keluarlah wahai anak yang dilahirkan, dengan kuasa raja yang disembah".

Atau membaca bacaan berikut tiga kali tanpa nafas, sebanyak tujuh kali:

"Aku memohon perlindungan-untuk kandungan/anak ini-kepada Alloh YME. Lagi sebagai tempat meminta, dari kejahatan setiap orang yang dengki".

III. MASA KELAHIRAN
Ketika kandungan telah berusia (kurang lebih) sembilan bulan, maka –dengan kekuatan Alloh—lahirlah si jabang bayi, yang biasanya langsung menangis, sementara orang yang ada disekitarnya tersenyum karena bahagia atas kelahiran si bayi dengan selamat seorang penya'ir dengan gubahannya berkata:

Hai manusia,
engkau dilahirkan oleh ibumu dengan menangis,
sedang orang-orang disekitarmu tersenyum karena bahagia
Maka berjuanglah (mencari ridho Alloh) untuk dirimu,
agar saat mereka menangis dihari kematianmu, engkau tersenyum karena bahagia


Alloh Ta'ala berfirman mengenai kelahiran dari perut ibu:

"Dan Alloh-lah yang mengeluarkan kalian dari perut ibumu kalian dalam keadaan kalian tidak mengetahui sesuatupun. Dan dia jadikan pada kalian pendengaran, penghlihatan dan hati, supaya kalian bersyukur". (Qs. 16,al-Nahl:78)

A. MELANTUNKAN ADZAN PADA TELINGA KANAN
Ketika jabang bayi telah dilahirkan dari rahim ibunya, disunatkan baginya diperdengarkan lantunan suara adzan di telinga sebelah kanan. Hal itu tentunya dilakukan setelah sang jabang bayi dibersihkan dari cairan dan kotoran lainnya. Sebagaimana di contohkan Rosululloh terhadap Husain cucu beliau ketika dilahirkan oleh Fatimah ra. Putri beliau. Dalam sebuah hadist diterangkan bahwa para sahabat berkata:

"Sungguh Rosululloh Saw. Melantunkan adzan pada telinga (kanan) Husain ketika Fatimah melahirkannya".
(HR. Ahmad dan al-tirmdzi)

Berdasarkan hadist tersebut, jelaslah bahwa melantunkan adzan pada telinga kanan sang bayi sesaat setelah dilahirkan ibunya merupakan syari'at yang disunatkan. Artinya, hal itu merupakan syari'at yang dicontohkan Rosululloh Saw. Dan para sahabat.
Sebagaimana telah kita maklumi, bahwa kalimat adzan adalah kalimat dakwah yang sempurna (dakwatut tammah). Isinya didominasi oleh kalimat tauhid dan dilengkapi dengan ajakan sholat serta ajakan untuk meraih kejayaan hidup di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, sebelum sang bayi mendengarkan ucapan dan suara lain yang belum tentu mendidik atau bahkan kotor, alangkah baiknya jika terlebih dahulu diperdengarkan kalimat tauhid untuk mengingatkan janji yang kita ucapkan di hadapan Alloh sebelum kita diciptakan. Alloh SWT. Mengingatkan perjanjian ini dalam firman-Nya:

"Dan(ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan anak-anak Adam dari tulang-tulang sulbi mereka, dan Alloh mengambil janji terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku (Alloh) ini Tuhan kalian? Mereka menjawab: Benar (engkaulah Tuhan kami), kami menjadi saksi…". (Qs. 7, al-A'raf:172).

Selain mengingatkan si jabang bayi dari janjinya untuk mentauhidkan Alloh, lantunan suara adzan itu berarti mendidik akidah yang benar kepadanya. Inilah pendidikan yang paling mendasar. Hanya dengan akidah yang benar sajalah seseorang dapat meniti kehidupannya secara benar menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat.

B. MELANTUNKAN IQOMAT PADA TELINGA KIRI
Selain diperdengarkan lantunan Dakwatut Taammah ditelinga sebelah kanan, ditelinga sebelah kiri bayi juga diperdengarkan lantunan suara iqomat. Sehingga indra pendengaran jabang bayi tertanami dan terbentengi oleh suara kalimat tauhid. Dengan demikian, selamatlah ia dari bisikan iblis dan manusia yang hendak merusak akidahnya. Sebagaimana di isyaratkan oleh Husain bin Ali dalam sebuah khabar yang berbunyi.

"Barang siapa dikarunia anak, kemudian melantunkan suara adzan pada telinga kanannya dan suara iqomat pada telinga kirinya, maka selamatlah ia dari bisikan jin". (Riwayat Ibnu Sinni)

Kalimat-kalimat dalam iqomat nyaris sama persis dengan kalimat-kalimat dalam adzan, hanya saja lebih sedikit jumlahnya. Jika dalam adzan diucapkan dua kali-dua kali, maka dalam iqomat cukup satu kali dan ditambah kalimat:" Qod Qomatis Sholah" dua kali. Ini mengisyaratkan bahwa kalimat iqomat menekankan pada "penegakan shalat" yang notabene adalah penegakan komunikasi dua arah antara manusia dengan Alloh, dan penegakan penghambaan diri manusia kepada Alloh. Karena itu, tanpa shalat mustahil seseorang akan dikategorikan sebagai insan yang berjiwa tauhid, sebagai insan shaleh dan bertaqwa.

C. MENTAHNIK BAYI
Yang dimaksud tahnik ialah melumat sesuatu (makanan), lalu meletakkannya pada mulut bayi sambil menggosok-gosokkannya ke langit-langit mulut. Hal itu dilakukan pada si bayi untuk melatih makan bayi dan menjaga kondisi kesehatan dan kekuatan fisiknya.
Tahnik ini dilakukan, selain merupakan sunnah Nabi, juga dapat membuat bayi menjadi tenang dan aman dalam melanjutkan makanannya, yang telah terbantu (dengan dihaluskan lebih dulu). Apabila mentahniknya dengan kurma yang sangat tinggi rasa manisnya, maka bayi akan merasakan kelezatan kurma tersebut. Hal itu juga dapat berarti melatih sang bayi untuk menghisap makanan melalui mulutnya. Makanan atau cairan manis dapat merangsang jabang bayi untuk pertama kali menikmati santapan makanan. Dan ini diteladankan pula oleh Rosululloh Saw. Terhadap bayi yang baru lahir. Maka apabila penanganan yang demikian diniatkan sebagai perwujudan mengikuti perbuatan Rosululloh Saw. Niscahaya pelakunya juga akan mendapatkan pahala dari sisi Alloh Swt.
Perbuatan Rosululloh Saw. Yang demikian ini diceritakan oleh Asma' binti Abu Bakar ra. Yang menyatakan:

"Aku mengandung bayi Abdulloh bin Zubair di makkah. Kemudian hijrah ke madinah dan menempat di Quba'. Di Quba' itulah aku melahirkannya, maka aku menghadap Nabi Saw. Dan beliau tempatkan bayi itu di pangkuan beliau. Lalu beliau mengambil kurma dan dan dikunyah. Kemudian disuapkan ke mulut bayi. Maka sesuatu yang masuk pertama kali ke mulut bayiku itu adalah air ludah kunyahan kurma Rosululloh Saw. Yang disuapkan ke mulutnya dan diteruskan dengan suapan daging kurma basah. Kemudian beliau mendo'akan dan memberkatinya". (HR. al-Bukhari dan Muslim)

D. MENDO'AKAN BAYI YANG BARU LAHIR
Do'a Sangat dianjurkan dalam islam. Tak luput jabang bayi yang baru terlahir ke dunia pun mesti di do'akan agar memperoleh kebaikan imani dan duniawi. Dalam sebuah hadist, Aisyah ra. Berkata:

"Setiap bayi yang dihadapkan ke Rosululloh Saw., maka beliau mendo'akannya, menyuapinya dengan kurma yang dicairkan (dikunyah) dan mendo'akannya dengan keberkatan". (HR. Abu Dawud).

Menurut Imam Taqiyuddin dalam kitabnya Kifayatul Akhyar juz II halaman 224, do'a itu dipanjatkan seusai melantunkan adzan dan iqomat ke telinga bayi serta do'anyapun diperdengarkan ke telinga( kiri-kanan) bayi. Adapun do'anya berbunyi:

"Dan sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu (Ya Alloh) agar bayi serta keturunannya (semua) terhindar dari goda'an setan yang terkutuk". (QS. Ali Imran: 36).

Setelah bayi lahir, sebaiknya dibacakan Ayat Kursy 7 kali, surat Alam Nasyrah 3 kali, surat al-Qodr 7 kali, surat al-ikhlas 7 kali, surat al-falaq 1 kali, surat an-naas 1 kali, dan surat al-fatihah 1 kali. Lalu dido'akan dengan do'a yang bisa diambil dari do'a-do'a sewaktu hamil, atau do'a berikut:

"Ya alloh, panjangkanlah umurnya, sehatkanlah badanya, selamatkanlah ia dari ham, wabah, sakit dan penyakit, serta dari gangguan jin. Ya alloh, jadikanlah anak ini termasuk orang-orang yang mentaati alloh dan utusan-Nya, yang mencintai al-qur'an dan al-Hadits, fasihkanlah lisanya untuk membaca al-qur'an dan al-hadist. Ya alloh, jadikanlah kami dan anak-anak kamitermasuk orang-orang yang berilmu dan para ahli berbuat baik, janganlah engkau jadikan kami dan sebagai termasuk para pelaku keburukan dan penggemar kerusakan. Sungguh engkau maha kuasa atas segala sesuatu".


Sedangkan para kerabat dan tetangga disunahkan menjenguk saudaranya yang sedang dikaruniai anak,di samping mendoakanya seperti doa berikut :

"Semoga alloh memberi berkah kepadamu pada anakmu, semoga dia berkenan mendewasakannya, dan semoga dia merezekikan birrul-walidain".

"Aku berlindung dengan kalimah-kalimah alloh yang sempurna dari semua setan dan binatang berbisa, dan dari mata yang membawa bencana".

Dan bagi keluarga yang di kunjungi supaya menjawab dengan ucapan terima kasih, seperti : جزا كم الله خيرا ( semoga alloh membalas kebaikan kepada kalian ).

E. MENGEBUMIKAN ARI-ARI
Sedangkan ari-ari (plasma yang mengiringi bayi) supaya dikebumikan. Syari'at mengebumikan ini adalah untuk semua anggota badan yang terpisah, termasuk kuku, rambut dan pusar. Adapun memperlakukan ari-ari dilengkapi "bumbu" (seperti kunyit dan lain-lain.) adalah sebagai lambang harapan (tafaul), seperti ketika beraqiqah adalah disunahkan tidak memotong tulang-tulang, sebagai lambang harapan keselamatan dan kebutuhan anggota badan anak yang diaqiqahkan. Dalam sebuah hadist dikatakan:

"Adalah beliau (Nabi Saw.) tidak mengadakan kesialan (pesemisme), tetapi beliau mengadakan harapan (optimisme)". (HR. al-Hakim dan al-Baghawi, dari Burdah). (al-jami' al-ashaghir 112).

F. MENSYUKURI KELAHIRAN BAYI
Pada malam pertama (atau pada malam keberapa) dari kelahiran, hendaklah bersedekah dan berdo'a untuk bayi sebagai tanda syukur atas kelahiran bayi. Disamping berdo'a sendiri juga meminta kepada beberapa orang untuk berdo'a dan juga membaca bacaan tersebut diatas (ayat kursy 7x….dst). do' a di (upacara) malam pertama setelah kelahiran ini bisa mengambil do'a-do'a untuk janin atau bayi tersebut diatas, atau do'a berikut:

"Ya Alloh… wahai pencipta manusia dalam (bentuk) sebaik-baik bentuk, wahai pemberi anak perempuan dan anak laki-laki, wahai pendidik anak-anak dan penyayang para hamba. Sungguh engkau telah menganugrahkan kenikmatan dengan kemuculan anak yang telah dikandung didalam perut berbobot ibunya ini. Ya Alloh, hendaklah engkau menerima walimah kami (khursu, walimah kelahiran dimasa nifas), tumbuhkanlah anak ini dengan pertumbuhan yang bagus, limpahkanlah kesabaran pada hati kedua orang tuanya disaat mendidik dan mengasuhnya. Ya Alloh, wahai pendamping manusia dan penentu hari-hari, hanya kepada engkaulah kami memohon pertolongan, wahai penolong, dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan paling penyayang diantara para penyayang".

G. MENCUKUR RAMBUT BAYI
Pada hari ketujuh setelah kelahiran disunahkan mencukur rambut bayi, memberi nama yang baik dan mengaqiqahkan bila mampu. Aqiqah juga bisa dilaksanakan pada hari ke empat belas atau dua puluh satu (sebagai hari-hari pilihan) pada saat mencukur rambut bayi disunahkan sampai tuntas, dan disunahkan bersedekah senilai emas atau perak seberat rambut bayi. Lalu kepala yang bersih diolesi dengan minyak za'faron (atau minyak wangi lainnya).
Sebelum mencukur rambut bayi hendaklah berdo'a sebagai berikut :

"Dengan nama ALLOH yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya ALLOH, cahaya langit – langit dan bumi, cahaya matahari dan bulan, ya ALLOH, ( sebagai ) rahasia ALLOH, dan cahaya kenabian rosulullah saw". ( al – khashaish al _ kafiyah 430 ).

Dan sebaiknya ditambah dengan do'a untuk anak sebagaimana termaktub diatas, atau do'a sebagai berikut :

"Ya Alloh, berkahilah aku bersama keturunanku dan janganlah engkau menimpakan madlorot kepada mereka, limpahkanlah bimbingan kepada mereka untuk mentaatimu dan rezekikanlah mereka birrul walidain. Ya ALLOH, jadikanlah mereka termasuk orang – orang yang berilmu dan penggemar kebaikan dan janganlah engkau menjadikan mereka termasuk orang – orang busuk dan para perusak. Rezekikanlah mereka kepandaian para nabi, daya tangkap rosul dan inspirasi oleleh para malaikat yang dekat ( dengan ALLOH ). Ya ALLOH, rezekikanlah pada mereka keberkahan dalam rezeki dan umur. Dan reezekikanlah mereka istiqomah, kesehatan, kesyahidan dan khusnul khotimah. Semoga ALLOH melimpahkan rahmat dan salam kepada pemimpin kami Muhammad saw keluarga dan sahabatnya".

1 komentar:

  1. script arab nya dikasih dong, biar yang ndak ngerti kyak saya bisa tahu bacaanya

    BalasHapus